Sabtu, 31 Januari 2009

liburan lasso

post by : juulpikar

liburan kemarin kita lasso banyak kegiatannya, karena gak jadi ke smpu dan baung camp ..
maka liburan tetap dilaksanakan dilakukan... apa saja? ini laporannya..
>> makan-makan di d'cost
>> cangkruk gak jelas di gwalk(sakjane di sekitar gwalk, bukan di gwalk-nya..haha)
>> karaokean
>> pergi ke rumah barunya bu tatik
>> nginep di rumah iqra (khusus cowok2)
>> futsalan di "grha"

uakeh wes..sampe ada foto2nya di facebook tuh..monggo dilihat

Jumat, 28 November 2008

pulau sempu

post by : juulfikar

nih saya ambil dari : http://petawisata.blogspot.com/2005/05/pulau-sempu.html

PULAU SEMPU

Berangkat pada malam hari dari Surabaya dibutuhkan waktu sekitar 3,5 jam hingga empat jam untuk mencapai kawasan Pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang. Perjalanan pada malam hari jelas lebih menghemat waktu, karena jalanan sepi.

Selepas Kota Malang dan melewati Kepanjen, jalan tidak terlalu lebar, dan mulai banyak daerah perladangan, serta sesekali melewati pedesaan yang tidak terlalu besar. Apalagi jika perjalanan pada malam hari bertepatan dengan bulan purnama akan lebih memberikan kesan keindahan tersendiri.

Mendekati Sendangbiru jalanan agak menyempit dan kemudian jalan aspal habis tepat di Pantai Sendangbiru. Jika membawa kendaraan sendiri bisa memarkirnya di pantai itu dan langsung membuka tenda di kawasan pantai yang penuh dengan perahu-perahu cadik kecil, perahu penumpang bermotor, dan kapal-kapal penangkap ikan. Dari Pantai sendang biru kita bisa menyewa kapal seharga 40rb (pulang-pergi) untuk menyeberangkan ke Pulau Sempu dengan kapasitas maksimal 15 Orang.

Keindahan lain yang bisa ditemui di Pulau Sempu adalah bagaimana bisa berenang di air yang amat jernih (di segara anakan) dan bagi mempunyai hoby snorkling dapat dengan leluasa menikmati pemandangan bawah laut karena tempat ini pernah jadi pembudayaan terumbu karang tanpa harus takut terseret gelombang.

Di Sempu terdapat telaga yang disebut dengan Segara Anakan. Tempat ini lebih mirip telaga kecil yang dikelilingi batu karang tinggi yang membatasinya dengan laut lepas,
laut selatan atau Laut Indonesia yang bergelombang besar.

Suplai air ke telaga ini berasal dari karang yang berlubang besar di tengahnya, yang secara periodik menyajikan pemandangan indah percik-percik air deburan ombak yang menghantam karang. Sebagian air itu mengalir masuk ke Segara Anakan.

Selain berenang di kolam raksasa ini, pengunjung juga bisa bersantai dengan bermain voli pantai. Bagi yang menyukai suasana alam yang asli, jauh dari kebisingan kehidupan modern, Pulau Sempu memberikan solusi, hanya memang jangan mengharapkan ada hotel berbintang, selain tempat tidur yang dibawa sendiri.

Disamping itu juga bisa memanjat karang yang mengitari Segara Anakan, dari atas karang kita bisa melihat deburan ombak laut lepas yang mengikis terbing2 raksasa, sangat indah memang.

TIPS & TRICK :
berhemat :
Jika uang mepet dan ingin pegi ke Sempu sebaiknya berangkat sore hari sekitar pukul 5 sore, diperkirakan memasuki kawasan sendang biru malam jam 21.00 dimana penjaga loket sudah kosong (otomatis ga bayar tiket masuk hehe). Disamping itu ijin ke Pos Penjaga untuk menyeberang ke pulau Sempu murah.. cuma Rp. 500 - Rp. 1000 Perak perorang. Menurut pengalaman dulu waktu ke Pulau Sempu siang hari dan menghadapi Pos Penjagaan yang semua anggotanya masih bertugas lengkap, mereka memberikan peraturan & larangan macam-macam yang UUD (ujung-ujungnya duit) dengan dalih Sempu adalah cagar alam, gak boleh dibuat camping kecuali penelitian, takut kotor dan semua itu bisa ditebus dengan membeli ijin masuk ber-materai yg besarnya sekitar 15-20rb perorang.

naik angkot :
Surabaya-Arjosari (Bus) --> Arjosari-Gadang (Bemo/Angkot) --> Gadang-Turen (Bemo), Turen-Sendang Biru (Colt) --> Sendang Biru-Sempu (Perahu).
note: - kalo org lebih dr 10, mending carter colt dr gadang/arjosari lsg ke s'biru, akan lebih efisien di waktu dan tenaga, beda uang tipis aja. sekitar 150rb-200 sewanya.
- biasanya sih nyebrang pake kapalnya 'Pak Anuari' Salah satu nelayan ikan yang cukup dikenal di daerah situ. Berkat bapak satu ini dulu Petugas Pos Penjagaan segan menarik duit banyak2... rupanya dia sudah dapet jatah sogokan dari nelayan2 kampung.

Survive sambil menikmati alam :
Disarankan membawa syrup/nutrisari/norit dan kondom. Kondom dapat berfungsi untuk tempat air (dalam keadaan urgent) dan bisa menampung sekitar 1 liter air, sedang norit untuk menetralisir racun dalam air, syrup/nutrisari sebagai penambah glukosa untuk stamina tubuh. Menurut pengalaman dulu di Pulau Sempu sempat kehabisan air padhal masih ada 1 malam satu-satunya cara harus survival.
- Tebing2 di Pulau Sempu menetesakan air tawar murni yang berasal dari akar tanaman yg tumbuh diatasnya, bisa ditampung di botol Aqua (hati-hati dicuri kera).
- PAL ke 13 belok kiri (dari arah segara anakan) ada kubangan sumber air, biasanya hewan kecil2 berkumpul disitu untuk minum, air diendapkan dahulu beberapa saat sampai kotoran mengendap kemudian bisa direbus atau diminum langsung setelah di netralisir. Saat musim penghujan air berbau/berasa tanah.
- Botol Aqua besar yang kosong dapat dimanfaatkan menjadi pelampung tangan saat berenang di segara anakan di daerah yg agak dalam. Karena semakin ke tengah Kondisi Bawah laut semakin bagus, penuh dengan ratusan gerombolan ikan terbang kdang menabrak kaki2 kita saat mengayuh dan karang2 berwarna-warni (yg ini sudah pernah dipraktekan ... dengan 4 botol aqua bisa mengantarkan sampai menyeberang segara anakan dengan selamat --> dalam hal ini kreativitas nomor satu hehe).

wisata :
Di Pulau Sempu ada 3 tempat (setahuku) yang biasa dikunjungi yakni
- Segara Anakan (sudah diulas diatas)
- Waru-waru Pantai kecil di pinggiran pesisir Pulau sempu (buat ngecamp dll) berhadapan dengan pulau Jawa)
- Telaga Lele, sumber air tawar bagi para 'tukang mancing'

hidup nikmat :
Kalo pingin hidup enak di Sempu peralatan ini musti wajib dibawa : senter/api trus ransum, obat, parang/pisau. tiker, jas hujan, plus rokok, cimenk, kartu, catur dll u/ menghabiskan waktu nyantai2 dan jangan lupa peralatan memasak dan makanan selain MIE INSTANT !! (gak sehat blasss).

Jumat, 14 November 2008

Penyesalan !

post by : chaii

kisah ini aku ambil di kickandy.com.
sebuah kisah nyata, tentang penyesalan yang dialami seorang anak muda yang ga lain adalah keponakan Andy Noya.
suatu saat, dia mengirimkan sepucuk surat kepada Andy, kurang lebih begini isi suratnya :

Dear Om Andy,

Apa kabar Om? Pada kesempatan ini aku ingin menceritakan sebuah kejadian yang aku pendam lebih dari tujuh tahun. Kenapa baru aku ceritakan sekarang? Karena aku baru saja membaca beberapa tulisan Om Andy mengenai Bunda di Andy’s Corner. Karena itu aku memberanikan diri untuk menceritakan hal ini ke Om Andy.

Ketika aku SMP, sebelum Bunda divonis kanker oleh dokter, Bunda ingin aku bisa masuk sebuah SMA favorit di Bogor. Tapi waktu itu aku tidak terlalu berminat karena standar pendidikan terlalu tinggi dan aku sadar biayanya sangat mahal. Aku tidak ingin menyusahkan Om Andy yang selama ini sudah membantu menopang dan membiayai hidup kami.
Waktu mendengar Bunda kena kanker, jujur saja aku dan adik-adik sangat terpukul. Kami belum siap menghadapi kenyataan bahwa Bunda terkena penyakit yang mematikan dan belum ada obatnya. Tapi seiring perjalanan waktu, berkat nasihat Bunda, kami mulai siap menerima kenyataan. Sejak itu pula aku berubah pikiran soal sekolah.

Seorang anak tentu ingin membahagiakan orangtuanya. Apalagi kami yang tahu bahwa waktu kami tak sebanyak anak lainnya untuk merasakan hangatnya pelukan seorang ibu. Karena itu aku berusaha membuat Bunda bangga. Aku ingin mewujudkan keinginan Bunda agar aku masuk SMA favorit itu. Tapi jujur saja Om, aku takut. Aku takut gagal. Menurutku sangat sulit untuk bisa lolos tes masuk SMA tersebut karena NEM-ku pas-pasan.

Tapi keinginan yang kuat untuk membanggakan Bunda mengalahkan perasaan takut itu. Untungnya ada temanku yang mendukung keinginanku ini dan mendorong aku untuk belajar. Singkat cerita, akhirnya aku ikut ujian. Rabu, 11 Juli 2001, aku mendapat kado yang terindah dari Tuhan. Aku dinyatakan lulus.

Setelah pengumuman itu, aku bilang ke Dewi, Isti, Ella, Teguh, dan Oma agar merahasiakan dulu keberhasilanku ini ke Bunda. Aku ingin membuat kejutan buat Bunda. Aku ingin datang ke RS Dharmais dengan memakai seragam SMA yang sangat diidam-idamkan Bunda. Aku sudah bisa membayangkan bagaimana Bunda akan sangat bangga anaknya bisa masuk sekolah favorit. Sudah terbayang wajah ceria Bunda, teriakan bahagianya, dan linangan air mata kebanggaannya.

Jumat, 13 Juli 2001, Kak Nona telepon mengajak aku dan adik-adik berlibur ke rumah Om Andy. Aku dan adik-adik semangat sekali bisa berlibur ke rumah Om Andy walau hanya tiga hari karena Senin adalah hari pertama masuk sekolah. Kak Nona akan jemput kami jam 13.00 WIB. Namun jam 11.00 temanku datang bersama ibunya. Mereka mengajak makan pizza untuk merayakan keberhasilanku. Aku tidak bisa menolak. Lagipula aku pikir toh nanti bisa menyusul ke Jakarta, ke rumah Om Andy, naik bus.

Waktu aku sampai di rumah Om Andy, aku kaget karena Kak Nona dan adik-adik juga baru tiba. Rupanya sebelum ke rumah Om Andy, Kak Nona dan adik-adik mampir dulu nengok Bunda di rumah sakit. Adik-adik kecewa dan marah sama aku. Mereka menyesali mengapa aku lebih memilih pergi dengan teman ketimbang menengok Bunda. Jujur saja aku tidak tahu kalau hari itu sebelum ke rumah Om Andy mereka ada rencana menengok Bunda.

Aku menyesal tidak ikut menjenguk Bunda. Namun aku mencoba mengobati perasaan itu dengan mengatakan Sabtu depan aku akan datang ke RS Dharmais untuk membuat surprise ke Bunda dengan memakai baju seragam SMA ku yang baru. Setelah masa orientasi siswa selama seminggu selesai, seragam baru akan dibagi. Itulah saatnya akan aku pakai dan kuperlihatkan pada Bunda.

Senin, 16 Juli 2001, sekitar jam 03.00 dinihari ada orang mengetok-ngetok pagar rumah. Oma yang membukakan pintu. Rupanya tetangga sebelah. Samar-samar aku mendengar percakapan dia dan Oma. Tetangga itu memberitahukan ada kabar dari RS Dharmais bahwa kondisi Bunda kritis. Om, waktu itu aku sangat ketakutan. Aku menangis dan berdoa kepada Tuhan supaya Bunda jangan ‘dipanggil’ dulu karena aku masih punya kejutan untuknya.

Paginya ketika aku dan adik-adik bersiap untuk berangkat ke sekolah, tetangga sebelah rumah datang lagi dan meminta kami berkumpul. Dengan suara sedih dia memberitahukan Bunda sudah meninggal. Kami terpana sejenak kemudian isak tangis mulai meledak. Adik-adik menangis sambil meneriakkan nama Bunda. Oma juga menangis berusaha untuk menenangkan adik-adik. Pada saat itu aku berusaha menahan emosiku. Aku tidak mau menangis di depan adik-adik. Aku tidak mau adik-adikku melihat kakaknya menangis. Aku harus terlihat kuat di depan mereka. Bunda selalu bilang kalau laki-laki itu harus kuat. Aku harus menjadi pelindung bagi adik-adikku, aku harus menjadi contoh bagi mereka. Aku berusaha terlihat tegar di depan adik-adik walaupun hatiku ingin berteriak, ingin menangis.

Akhirnya aku tetap berangkat ke sekolah. Namun sebelum berangkat aku mampir ke rumah teman bunda yang anaknya juga temanku. Tadinya aku hanya bermaksud memberitahu bahwa bunda telah meninggal. Tetapi saat mulut ini ingin menyampaikan hal itu, linangan air mata tak terbendung. Aku menangis. Dengan lembut teman bunda memeluk aku, berusaha mengurangi kepedihan yang aku rasakan. Tetapi dalam dekapannya aku justru semakin tak sanggup menahan emosi. Perasaan bersalah sekaligus menyesal menghimpit dadaku. Perasaan yang terus menerus menyalahkan diriku ini.

Mengapa, mengapa aku tidak sempat memberikan surprise buat Bunda? Mengapa aku tidak diberi kesempatan melihat raut wajah kebanggaan dan kebahagiaannya? Mengapa aku lebih memilih menyimpan kabar bahagia itu ketimbang segera menyampaikannya kepada Bunda? Mengapa aku lebih memilih ditraktir makan pizza daripada menengok Bunda bersama adik-adik untuk terakhir kalinya? Mengapa? Mengapa aku tidak mendapat kesempatan itu?
Om, ribuan pertanyaan terus menghantui aku selama ini. Penyesalan yang begitu dalam, yang bahkan tak bisa aku ungkapkan lewat kata-kata ini, terus aku simpan sendiri. Bahkan Dewi, Isti, Ella, dan Teguh tidak ada yang tahu perasaanku ini. Waktu Oma masih hidup aku juga tidak cerita. Aku terus menyimpan perasaan ini Om. Karena aku tahu ini salahku, ini adalah keputusanku. Keputusanku ingin membuat surprise untuk Bunda yang ternyata tidak sempat aku ungkapkan. Ini membuat luka pada hati kecilku.

Sungguh sulit untuk menerima kenyataan ini. Aku memang dipersiapkan Bunda untuk selalu siap jika Tuhan menjemput Bunda. Tetapi aku sama sekali tidak siap untuk hal ini Om. Aku tidak siap jika rencana surprise-ku untuk Bunda ternyata tidak bisa aku laksanakan.
Tujuh tahun telah berlalu setelah peristiwa itu. Namun rasa sakit dan penyesalan ini ternyata masih membekas. Di saat aku menulis surat ini pun beberapa kali air mataku tak terasa telah membasahi pipiku. Setelah aku membaca curahan hati Om Andy mengenai Bunda di “Kematian (2)” yang Om tulis di Andy’s Corner, aku tak kuasa untuk menulis surat ini dan ingin menceritakan mengenai penyesalanku ini, yang belum pernah aku ceritakan kepada siapa pun. Paling tidak sekarang aku sudah lebih lega.

Terima kasih ya Om sudah menyempatkan waktu untuk membaca suratku yang panjang ini. Terima kasih juga sudah menjaga dan mengurusi aku dan adik-adik. Kami beruntung memiliki keluarga seperti Om Andy dan Tante Upiek yang rela mengorbankan banyak hal untuk kami. Sekali lagi terima kasih ya Om. Semoga kelak aku bisa berhasil seperti Om Andy, supaya aku bisa membuat bunda bahagia di surga.
Salam hangat penuh cinta,
P.J

kisah ini dapat menjadi pelajaran hidup yang berharga bagi kita. semoga teman2 dapat menyikapinya dengan bijak, sebelum penyesalan itu benar-benar datang kepada kita.

Jumat, 31 Oktober 2008

Nggak Usah Kuliah, Beli Sapi Aja!!

post by : juulfikar


Tulisan ini saya ambil dari buku “Guru Goblok Ketemu Murid Goblok” hal 132-136. Yah, itung-itung buat inspirasi kita agar bisa menjadi lebih baik.


Nggak Usah Kuliah, Beli Sapi Aja!!


Kisah ini terjadi di warung kaki lima sekitar masjid kampus ITS. Selepas Solat Jumat, Pak Rohim langsung menelepon. Memang masjid kampus ITS cukup besar sehingga walaupun sama-sama berada di masjid, belum tentu bisa ketemu. Suara dari handset di seberang menginformasikan posisi di depan wudhu dan saya pun meluncur ke sana.

Begitu ketemu, acara berikutnya adalah makan di warung kaki lima tidak jauh dari tempat wudhu. Bagi saya, makan kali ini adalh nostalgia belasan tahun silam. Tempat inilah yang sering menjadi tempat cangkruk saya semasa skitf menjadi pengurus masjid Manarul Ilmi kampus ITS.

Sambil menunggu gado-gado, Pak Rohim ngobrol dengan empat mahasiswa yang kebetulan duduk di depannya. Setelah berbasa-basi bberapa saat, pertanyaan-pertanyaan finansial pun meluncur.

“Berapa kebutuhan unag kuliah dan biaya hidup sebulan?”, selidik pak Rohim. “Yaa ... sekitar Rp. 700 ribu”, jawab sang mahasiswa.

“Semua dikirim oleh orang tua?”

“Ya ... Begitulah”

“Nah .. dengan kebutuhan bulanan seperti itu, berarti dalam setahun tidak kurnag dari Rp. 8 juta digunakna untuk biaya kuliah. Bila lulus selama lima tahun maka unag Rp 40 juta akan melayag. Pertanyaan saya mewakili orang tua kalian ... kapan duit itu kaan kembali??

Walaupun tidak siap mendapatkan pertanyaan seperti itu, Pak Rohim menambah lagi kebingungan si mahasiswa.

“Mewakili orang tuamu .. coba jawab pertanyaan ini ... lebih meguntungkan mana uang sebesar Rp. 40 juta : digunakan untuk menyekolahkan kamu atau membeli sapi?” .

Saya (penulis) pun menimpali, Rp. 40 juta bisa dibelikan delapan ekor sapi betina yang tiap tahun akan beranak satu ekor. Dengan demikian dalam waktu lima tahun minimal akan ada 40 ekor anak sapi. Ditambah lima induknya, total akan ada 45 ekor sapi. Itupun tanpa menghitung bahwa anak sapipun pada sekitar satu tahun akan menjadi induk sapi yang juga beranak. Dengan demikian perhitungan 45 ekor anak sapi adalah perhitungan dengan pendekatan pesimis.

Dengan 45 ekor sapi, orang tua mahasiswa ini akan bisa hidup santai. Tiap tahun dalam kondisi normal akan menerima kelahiran 45 ekor sapi. Tiap bulan 4 ekor lebih.

Untuk keamanan, tidak usah dihitung 4 ekor. Ambil separuhnya saja yaitu 2 ekor anak sapi tiap bulan. Yang dua untk biaya-biaya dan cadangan resiko-resiko. Masuk akal kan?

Bila sekor sapi senilai Rp. 5 juta, maka tiap bulan orang tua mahasiswa akan menerima Rp. 10 juta. Pertanyaan selanjutnya .. kapan sang mahsiswa telah “merenggut” delapan induk sapi mampu mengembalikan unag dari orang tuanya sebesar Rp. 10 juta perbulan?

Mahasiswa yang kuliah di bidnag perkapalan tadi mengelak. Ia mengatakan bahwa dirinya akan mengembalikan uang sekolah bukan kepada orang tuanya. Ia akan mengembalikan kepada anaknya nanti.

Mendapatkan bantahan dari mahasiswa ini, Guru menjelaskan, “Itulah sikap mental yang menjadikan negeri ini tidak maju-maju. Ketika ditunjukkan tanggung jawab yang lebih baik, memilih mengelak dengan membuat alibi-alibi. Menyekolahkan anak adalah sebuah kewajiban yang tidak bisa dianggap sebagai membayar utang kepada orang tua yang telah membayar uang kuliah kita”.

“Apakah seandainya kamu tidak dikuliahkan orang tuamu, kamu juga tidak akan mau membayar uang kuliah anak-anakmu nanti?”.

Jadi, mestinya, mahasiswa tadi tetap berkomitmen untuk mengembalikan uang orang tuanya tanpa mengurangi kewajibannya untuk menyekolahkan anak-anaknya kelak. Generasi sekarang harus lebih baik daripada generasi masa lalu. Generasi masa yang akan datang harus jauh lebih baik daripada generasi saat ini.

Rabu, 29 Oktober 2008

lebih tertata !

Post by : chaii

baiklah teman2, halal bihalal kmaren anak2 tambah sipp.
masak pake ditentuin koordinator2 gitu.
buat futsal ada hendy. buat libur pendek ada manda. buber : mami uchie. libur panjang : diriku sendiri.
tp gpplah. demi kelancaran silaturahmi kita.

oh ya,
icha disini juga sekalian maw mengucapkan "selamat menempuh UTS semuaa"
semoga kita bisa menjadi wakilnya Allah, Yaa Rosyiid, Yang maka Cerdas.
Aminnn.
sukses buat semua yaa.

Rabu, 15 Oktober 2008

laporan halal-bihalal lasso

post by : juulfikar

laporan kegiatan halal-bihalal lasso
jum'at 10 oktober 2008

maap juga kalo liputannya ndak lengkap,. saya datang telat..

intinya :
>>pada libur panjang mendatang, rencananya akan diadakan liburan ke bali.
Jadi persiapannya , masing-masing anak siapin dana 500 ribuan buat bertahan hidup di sana.
>>yang datang 20an orang
>>oh iya..makanannya masih buanyak lo..sampai para pria walo sudah futsal terus makan lagi tapi makanan masih ada.


saya rasa cukup begitu saja..kalo ada yang maw nambahin monggo..

assalam..

Selasa, 07 Oktober 2008

halal bihalal

post by : juulfikar

halal bihalal..
tunggu kepastian..
sepertinya tanggal 10 Oktober 2008
di rumah choco
abis maghrib